Korea
Selatan
Republik
Korea (bahasa Korea: Daehan Minguk (Hangul: 대한민국;
Hanja: 大韓民國); bahasa Inggris:
Republic of Korea/ROK) atau biasa dikenal sebagai Korea Selatan atau Korsel
adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung
Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana
keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Laut Kuning di
sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut Jepang (disebut "Laut
Timur" oleh orang-orang Korea) dan Selat Korea berada di bagian
tenggara.[4] Negara ini dikenal dengan nama Hanguk (한국; 韓國).[5] oleh penduduk Korea Selatan dan
disebut Namchosŏn (남조선;
南朝鮮; "Chosŏn
Selatan") di Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).
Penemuan
arkeologis menunjukkan bahwa Semenanjung Korea telah didiami sejak Masa
Paleolitik Awal.[6][7] Sejarah Korea dimulai dari pembentukan Gojoseon pada
2333 SM. oleh Dan-gun. Setelah unifikasi Tiga Kerajaan Korea dibawah Silla pada
668 M, Korea menjadi satu di bawah Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseon hingga
akhir Kekaisaran Han Raya pada 1910 karena dianeksasi oleh Jepang. Setelah
liberalisasi dan pendudukan oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat pada akhir
Perang Dunia II, Wilayah Korea akhirnya dibagi menjadi Korea Utara dan Korea
Selatan.
Sejarah
Korea
dimulai dengan pembentukan Joseon (atau lebih sering disebut dengan Gojoseon
untuk menhindari persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke 14) pada
2333 SM oleh Dangun.[8] Gojoseon berkembang hingga bagian utara Korea dan
Manchuria. Setelah beberapa kali berperang dengan Dinasti Han Gojoseon mulai
berdisintegrasi.
Dinasti
Buyeo, Okjeo, Dongye dan konfederasi Samhan menduduki Semenanjung Korea dan
Manchuria Selatan.[9] Goguryeo, Baekje, and Silla berkembang mengatur Tanjung
Korea yang dikenal dengan Tiga Kerajaan Korea. Untuk pertama kalinya
Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla
Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di
sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae. Hubungan antara Korea dan
China berjalan dengan baik pada masa Dinasti Silla. Kerajaan ini runtuh akibat
adanya kerusuhan dan konflik yang terjadi di dalam negeri pada abad ke 10,
Kerajaan Silla jatuh dan menyerah kepada dinasti Goryeo pada tahun 935.[10]
Silla
Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan
Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung
Korea.[10] Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan [11]
dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi ke
Dinasti Goryeo. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu
Goryeo, tapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali
diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua pihak
akhirnya melakukan perjanjian damai.[12]
Pada
tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan
Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul.[13]
Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tapi
dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin.[14] Lalu pada
tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita serangan dari
(Dinasti Qing).
Pada
awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam
pengaruh Cina. Pada tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata
Jepang.[15] Pada tahun 1905, Jepang memaksa Korea untuk menandatangani
Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang dan pada 1910
Jepang mulai menjajah Korea.[16] Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan
Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan.
Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan Provisional Republik
Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.
Dengan
menyerahnya Jepang pada tahun 1945,[17] PBB membuat rencana administrasi
bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak
terlaksana. Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk: Korea demokratik
(Korea Selatan) dan komunis (Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38
derajat. Pada 1950, Korea Utara menginvasi Korea Selatan yang dikenal dengan
nama Perang Korea.[18]
SEOUL
Seoul adalah
ibu kota Korea Selatan yang
berusia lebih dari 600 tahun dan hingga 1945, ibu kota dari seluruh Korea. Kota ini merupakan Kota Khusus Korea. Sejak berdirinya Republik Korea—lebih dikenal dengan nama Korea
Selatan—pada tahun 1948, dia menjadi ibu kota negara, kecuali beberapa waktu
pada masa Perang Korea.
Seoul terletak di barat laut negara, di bagian selatan
DMZ Korea, di Sungai Han. Kota ini
adalah pusat politik, budaya, sosial dan ekonomi di Korea Selatan dan Asia Timur. Dia juga
pusat bisnis, keuangan, perusahaan multinasional, dan organisasi global. Sampai
sekarang, dia dianggap sebagai sinar dari ekonomi Asia Timur, simbol dari
keajaiban ekonomi Korea.
Dengan 10 juta penduduk terdaftar yang hidup dalam area
sebesar 605.21 km², Seoul merupakan salah satu kota terpadat di dunia.
Kepadatannya telah membuatnya menjadi salah satu kota digital-kabel di dunia. Kota ini juga memiliki
kendaraan terdaftar lebih dari 1 juta kendaraan yang menyebabkan kemacetan
sampai lewat tengah malam. Bagian Seoul besar dan daerah komuter, termasuk
dermaga kota Incheon dan
daerah tempat tinggal Seongnam, adalah slah satu daerah terpadat di dunia.
SEJARAH
Pada era Baekje, Seoul dikenal dengan
nama Wirye-seong (위례성; 慰禮城), Hanju (한주; 漢州) pada era Silla, Namgyeong (남경; 南京) pada era
Goryeo, Hanseong (한성; 漢城) pada era Baekje dan Joseon, Hanyang (한양; 漢陽) pada era
Dinasti Joseon dan Gyeongseong (경성; 京城) pada masa kolonial.[4] Pembentukan
kota dimulai pada era Baekje, Wirye-seong, pada 17 SM. Lokasi awal pembentukan
kota diperkirakan berada disekitar daerah perbatasan Seoul yang sekarang.
TRANSPORTASI
1. Kereta api
1. Kereta api diesel/listrik (Toung-il, Mugunghwa dan Saemaul),ketiga
jaringan kereta rel ringan ini Menghubungkan Seoul dengan kota-kota di seluruh
Korea Selatan seperti Incheon,Busan,Mokpo,Taegu dll.
3. Kereta api ekspres KTX. Menghubungkan Seoul dan Busan serta kota-kota
besar di sepanjang jalur tersebut, antara lain Daejon, Daegu, dan Suwon, kereta
api ini mengangkut penumpang dalam jumlah yang cukup besar.
1. Jaringan jalan tol. Jaringan jalan tol Korea
Selatan merupakan salah satu yang terbaik di Asia dan di dunia. Jaringan jalan
tol ini menghubungkan Seoul dengan semua provinsi di Korea Selatan,semua
kota-kota besarnya dan hampir ke seluruh pelosok desa di Korea Selatan.
1. Udara.Terdapat dua bandara yang melayani
penerbangan dari dan ke Seoul, yaitu Bandar Udara Internasional
Incheon yang merupakan
bandara terbaik se-dunia dan Bandar Udara
Internasional Gimpo yang saat ini
status internasionalnya dialihkan ke bandar Incheon
Nama Tempat Kunjungan Cheong
yecheon Stream
yecheon Stream
https://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar